AKTIVIS KAMPUS
Oleh : Doni F. Firdaus, Desember 2014
Aktivis itu????????……..
Jadi aktivis itu wajib dan akademik itu kebutuhan. Jangan sampai kita unggul sebagai aktivis dan kurang dalam akademik kampus. Sukses jadi aktivis, unggul dalam akademik. berteman dengan aktivis lain dan masyarakat serta bersahabat dengan pihak otoritas akademik.
bagaimana???…
apakah kalian setuju???….
https://diffa95.wordpress.com/2014/12/16/aktivis-kampus/
Motivasi Menjadi Anggota BEM
Oleh : Doni F. Firdaus, Desember 2014
Aktivis itu????????……..
- Mempunyai waktu lebih sempit dari kutu buku.
- Dikenal diseluruh lingkungan universitas (dalam dan luar) dan lingkungan masyarakat.
- Baginya, kenangan adalah pengalaman berharga.
- Jiwa sosialnya tinggi.
- Supel, mudah diterima semua kalangan (tidak kaku dengan masyarakat karena sudah terbiasa).
- Merasa lebih bijak dari pihak otoritas akademik.
- Lecture-nya disebuah forum atau masyarakat.
- Mengejar materi perkuliahan (bukan ketinggalan materi).
- Belajar untuk ujian diperjalanan atau saat makan saja.
- Ujian sendirian diruang dosen.
- Laboratoriumnya didalam sidang dan dimasyarakat.
- IPK pas-pasan dengan sejuta pengalaman (organisasi, masyarakat dan bukan hanya teori).
- Soal makan, cukup yang memberi energi saja (murah dan sukanya dapat gratisan).
- Management keuangannya bagus (walau kadang selalu kekurangan akhirnya puasa makan).
- Uang belaja untuk organisasi (pake uang sendiri dalam menghadiri kegiatan diluar kampus).
- Dibenci pihak otoritas akademik karena kritikannya yang membuat panas ditelinga.
- Selalu tersimpu memohon supaya diizinkan untuk kegiatan organisasi kepada pihak akademik.
- Disepelekan dan dicap membangkang oleh pihak otoritas akademik.
- Mempunyai prinsip: jangan sampai akademik mengganggu kegiatan organisasi .
Jadi aktivis itu wajib dan akademik itu kebutuhan. Jangan sampai kita unggul sebagai aktivis dan kurang dalam akademik kampus. Sukses jadi aktivis, unggul dalam akademik. berteman dengan aktivis lain dan masyarakat serta bersahabat dengan pihak otoritas akademik.
bagaimana???…
apakah kalian setuju???….
https://diffa95.wordpress.com/2014/12/16/aktivis-kampus/
Motivasi Menjadi Anggota BEM
Oleh : Doni F. Firdaus, Desember 2013
Semua orang pasti mempunyai harapan dan cita-cita bagaimana
sebuah kehidupan yang baik. Mahasiswa adalah orang yang terdaftar di
perguruan tinggi (akademik, institut, universitas), mengikuti semester
berjalan dan tentunya memiliki kartu mahasiswa untuk pembuktian. Ini
pengertian secara administratif. Menurut Sarwono (1978) mahasiswa adalah
setiap orang yang secara resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran di
perguruan tinggi.
Perlukah mahasiswa mengikuti organisasi di tempatnya study?
Bagaimana peran organisasi dalam menumbuhkan karakter dan kepribadian mahasiswa?
Menjadi seorang mahasiswa bukanlah hal mudah, namun bisa
dipermudah jika kita berusaha untuk menjalaninya dengan baik. Caranya,
kita harus menjalankan kewajiban kita sebagai mahasiswa dengan
semestinya. Menjadi mahasiswa jangan hanya sebatas mahasiswa biasa. Kita
harus mengikuti arus pergaulan kampus, tentunya pergaulan yang
memberikan dampak positif bagi perkuliahan kita.
Di kampus, kita harus bisa membiasakan diri untuk menunjukkan
rasa sosial yang tinggi. Itu semua bisa diwujudkan dengan bergabung
dengan organisasi-organisasi yang ada di kampus. Disana kita bisa
menunjukkan bahwa kita mampu memberikan dampak yang baik di lingkungan
kampus. Kita harusnya bisa menjadi contoh bagi rekan-rekan kita yang
lain maupun junior yang akan bergabung nantinya.
Organisasi merupakan sesuatu yang tidak bisa dipisahkan
dengan mahasiswa yang menimba ilmu di kampus. Organisasi sebetulnya
sangat penting untuk kebaikan kita sebagai mahasiswa, namun kesadaran
berorganisasi itu sangat minim dewasa ini. Sudah semakin berkurang
tampaknya mahasiswa yang berminat untuk bergabung dengan
organisasi-organisasi yang ada di kampus. Padahal, dengan berorganisasi
kita mampu menemukan jati diri kita sesungguhnya sebagai kaum
intelektual. Tidak hanya sekedar duduk dan mendengarkan dosen memberi
perkuliahan, tetapi kita juga bisa merasakan kepuasan menjadi seorang
pemimpin pada sebuah organisasi.
Dalam berorganisasi, kita bisa mengenal dunia kampus lebih
luas. Misalnya, kita adalah seorang mahasiswa yang tidak terbiasa dengan
pidato ataupun sering gugup ketika berbicara di depan orang ramai,
dengan berorganisasi kita akan dibina untuk hal itu. Setidaknya, keluar
dari organisasi tersebut kita mampu untuk berbicara secara terbuka di
depan orang banyak.
Aspek utama yang harus kita miliki dalam berorganisasi yaitu
mental. Jika kita sudah punya mental untuk berlabuh pada sebuah
organisasi, maka akan mudah bagi kita untuk melanjutkan perjalanan
selanjutnya. Setelah itu barulah kita melaksanakan pembinaan dalam
organisasi tersebut dengan baik. Berbeda dengan orang yang tidak pernah
berorganisasi, jangankan untuk berbicara di depan orang ramai,
berdiskusi dengan ruang lingkup yang kecilpun tidak sanggup rasanya
untuk berpendapat.
Betapa pentingnya organisasi tidak mampu kita ukur secara
formal, namun bisa kita rasakan dengan perasaan. Dahulunya kita hanyalah
seorang yang pendiam dan jarang bergaul, setelah mencoba untuk
berorganisasi maka kita bisa untuk mengeluarkan pendapat dan berbicara
dengan tenang. Kita tidak lagi merasakan gugup atau gemetar melihat
kumpulan orang yang akan mendengar apa yang akan kita ucapkan.
Bagi mahasiswa yang belum menemukan jati dirinya sebagai
seorang mahasiswa, maka berusahalah untuk bergabung dengan organisasi
yang ada di kampus. Semua itu akan berguna untuk kelangsungan
perkuliahan dan mampu menjalin persahabatan antara sesama mahasiswa di
kampus. Janganlah menjadi mahasiswa seperti batu yang terselip dalam
pondasi, yang hanya bertahan pada satu tempat berdiam. Sama halnya
dengan mahasiswa yang hanya duduk di bangku kuliah tanpa memberikan
umpan balik dalam perkuliahan.
Mungkin kita sering mendengar istilah “mahasiswa kupu-kupu” yang artinya mahasiswa tersebut hanya datang untuk perkuliahan semata. Sementara untuk informasi lainnya yang ada di kampus tidak ia hiraukan jika tidak ada sangkut pautnya dengan mata kuliah. Sebaiknya, kita jangan mencontoh mahasiswa yang demikian. Hendaknya kita bisa menjadi mahasiswa sejati dan mampu memberikan dampak positif bagi kehidupan kita dengan berorganisasi di kampus.
Mungkin kita sering mendengar istilah “mahasiswa kupu-kupu” yang artinya mahasiswa tersebut hanya datang untuk perkuliahan semata. Sementara untuk informasi lainnya yang ada di kampus tidak ia hiraukan jika tidak ada sangkut pautnya dengan mata kuliah. Sebaiknya, kita jangan mencontoh mahasiswa yang demikian. Hendaknya kita bisa menjadi mahasiswa sejati dan mampu memberikan dampak positif bagi kehidupan kita dengan berorganisasi di kampus.
Sebagaimana yang kita ketahui, Badan Eksekutif Mahasiswa
(BEM) adalah suatu Lembaga Tertinggi dalam organisasi kemahasiswaan.
Fungsi dari BEM itu sendiri adalah sebagai media penyaluran aspirasi,
dan prestasi yang membawahi segala organisasi yang ada di Jurusan
Keperawatan Kesehatan. Atau dapat dikatakan, bahwa BEM adalah DPRnya
mahasiswa Jurusan Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu – Ilmu
Kesehatan.
Salah satu motivasi terbesar saya untuk mencalonkan diri dalam pemilihan anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) adalah untuk mengasah kemampuan kepemimpinan (leadership), bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai suatu tujuan bersama, dan berusaha dengan rekan – rekan yang lainnya untuk bersama-sama memajukan dan meningkatkan kualitas Jurusan Keperawan serta mampu bekerjasama dalam pengembangan dan penerapan ipteks keperawatan pada tingkat lokal, nasional dan internasional.
Salah satu motivasi terbesar saya untuk mencalonkan diri dalam pemilihan anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) adalah untuk mengasah kemampuan kepemimpinan (leadership), bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai suatu tujuan bersama, dan berusaha dengan rekan – rekan yang lainnya untuk bersama-sama memajukan dan meningkatkan kualitas Jurusan Keperawan serta mampu bekerjasama dalam pengembangan dan penerapan ipteks keperawatan pada tingkat lokal, nasional dan internasional.
Minat saya terhadap kepengurusan BEM KMJK UNSOED adalah pada Kementrian Luar Negeri dan Biro Sosial Masyarakat.
Kementerian luar negeri ini bertanggung jawab untuk menjalin
hubungan yang baik dengan pihak eksternal kampus meliputi alumni,
perguruan tinggi lain, tokoh masyarakat, tokoh pemerintahan, Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM), dan media terkait lainnya. Departemen ini
memiliki peran penting dalam membawa nama baik Mahasiswa ke lingkungan
luar kampus sehingga dapat mencari dan membangun jaringan komunikasi di
kalangan luar BEM Provisi demi menjaga konsistensi citra BEM KMJK
UNSOED. Selain itu juga kementrian luar negeri melakukan koordinasi dan
konsolidasi tentang kebijakan luar negeri serta mempertanggungjawabkan
semua kegiatan kepada Presiden BEM.
Biro Sosial Masyarakat bertugas melaksanakan kegiatan sosial
yang berhubungan dengan kesehatan baik internal maupun eksternal,
memfasilitasi mahasiswa keperawatan sebagai upaya peningkatan kepedulian
sosial dan konstribusi mahasiswa terhadap lingkungan sosialnya,
mempertanggungjawabkan semua kegiatan kepada kementeri dalam negeri dan
Presiden BEM, berkoordinasi kepada kementerian luar negeri.
Besar sekali harapan saya untuk bisa ikut serta dan
berkontribusi dalam memperbaiki kinerja BEM KMJK yang keliru, melengkapi
segala kekurangan di BEM KMJK, dan ikut serta dalam mengembangkan
kinerja positif BEM KMJK Universitas Jenderal Soedirman. Kesungguhan
saya untuk ikut serta berkontribusi untuk kemajuan BEM KMJK tidak cukup
hanya dituliskan dalam essay ini. Terimakasih atas perhatian dan
waktunya untuk membaca essay ini. Mohon maaf atas segala kekurangannya.
Salam Sukses……
https://diffa95.wordpress.com/2014/03/18/contoh-motivasi-menjadi-anggota-bem/PERAN MAHASISWA INDONESIA
DALAM MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMUNITY (AEC)
Oleh : Doni F. Firdaus, November 2014.
ASEAN ECONOMIC COMUNITY atau Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)???…
Tentu kita sebagai warga masyarakat bangsa Indonesia masih awam dengan istilah tersebut. ASEAN ECONOMIC COMUNITY
atau Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) adalah suatu ketentuan atau
kesepakatan yang telah dibuat oleh para pemimpin negara di ASEAN untuk
membentuk suatu pasar tunggal dalam ekonomi di wilayah ASEAN. Pada
nantinya memungkinkan satu negara menjual barang dan jasa dengan mudah
ke negara-negara lain di seluruh Asia Tenggara sehingga kompetisi akan
semakin ketat.
Apakah kita sebagai warga Indonesia sudah siap untuk ikut serta dalam MEA????…..
Tak bisa dipungkiri bahwa hal tersebut
menjadi benalu disetiap benak warga negara Indonesia ini. Siap atau
tidak, pada tahun 2015 kita akan ikut serta dalam MEA. Mau atau tidak,
kita akan menjadi bagian dari Masyarakat Ekonomi Asean. Sejauh manakah
bangsa kita mempersiapkan diri untuk bisa bersaing dalam MEA???….
Sekarang ini setiap negara dalam ruang
lingkup ASEAN sedang gencar-gencarnya mensosialisasikan MEA. Banyak isu
bermunculan bahwa sekarang ini warga di negara-negara ASEAN mulai
belajar bahasa Indonesia. Mereka mengetahui bahwa peluang untuk bekerja
di Indonesia ini sangat mudah dan luas, sehingga banyak sekali warga
negara ASEAN yang tertarik untuk bekerja di Indonesia.
Bagaimana dengan kita sebagai warga
negara Indonesia? Apakah kita juga melakukan hal yang demikian dilakukan
oleh warga negara ASEAN lain???….
Kita mengetahui bahwa sekarang ini bangsa
kita sedang berbenah diri untuk bisa bersaing dengan negara ASEAN
lainnya dalam MEA. Banyak sekali program pemerintah yang dilakukan untuk
mempersiapkan bangsa kita dalam menghadapi MEA, mulai dari peningkatan
Sumber Daya Manusia sampai peningkatan pengelolaan Sumber Daya Alam yang
ada di Indonesia. Jangan sampai bangsa kita dijajah oleh desakan
tuntutan zaman yang semakin mengglobal.
Apa dampak MEA terhadap bangsa Indonesia???…
Apakah menguntungkan??… Apakah merugikan??..
Pastinya kita bertanya-tanya tentang
dampak apakah yang akan timbul setelah berlangsungnya MEA. Pada umumnya,
MEA akan sangat menguntungkan untuk Indonesia. Dengan diberlakukannya
MEA, masyarakat Indonesia akan dengan bebas untuk melakukan transaksaksi
perdagangan dengan negara lain di ASEAN. Adanya MEA akan meningkatkan
kualitas dan daya saing perdagangan Indonesia di ASEAN. MEA akan
menciptakan jutaan lapangan kerja baru bagi warga Indonesia. Dilihat
dari sisi pendidikan dan produktivitas Indonesia masih kalah bersaing
dengan tenaga kerja yang berasal dari Malaysia, Singapura, dan Thailand
serta fondasi industri yang bagi Indonesia sendiri membuat Indonesia
berada pada peringkat keempat di ASEAN (Republika Online, 2013).
Pada sisi investasi, keadaan ini akan
menciptakan iklim yang mendukung untuk masuknya para investor asing ke
negara Indonesia yang dapat merangsang pertumbuhan ekonomi melalui
perkembangan teknologi, penciptaan lapangan kerja, pengembangan sumber
daya manusia dan akses yang lebih mudah kepada pasar dunia. Meskipun
begitu, kondisi tersebut dapat memunculkan suatu problem lingkungan.
Tidak bisa kita pungkiri bahwa dengan adanya MEA akan timbul perusahaan-
perusahaan asing yang besar di Indonesia. Perusahaan asing tersebut
dapat menimbulkan tindakan eksploitasi dalam skala besar terhadap
ketersediaan sumber daya alam di Indonesia sebagai negara yang memiliki
jumlah sumber daya alam melimpah dibandingkan negara-negara lainnya.
Tidak tertutup kemungkinan juga eksploitasi yang dilakukan perusahaan
asing dapat merusak ekosistem di Indonesia, sedangkan regulasi investasi
yang ada di Indonesia belum cukup kuat untuk menjaga kondisi alam
termasuk ketersediaan sumber daya alam yang terkandung.
Selain itu juga, akan muncul tantangan
baru bagi Indonesia berupa permasalahan-permasalahan vital yang harus
segera kita benahi bersama. Dalam hal ini akan muncul dengan banyaknya
barang impor yang akan mengalir dalam jumlah banyak ke negara Indonesia
sehingga dapat mengancam industri lokal dalam bersaing dengan
produk-produk luar negri yang jauh lebih berkualitas dengan harga murah.
Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan defisit neraca perdagangan bagi
Negara Indonesia sendiri. Masyarakat Ekonomi Asean tidak hanya membuka
arus perdagangan barang atau jasa, tetapi juga pasar tenaga kerja
profesional, seperti dokter, perawat, pengacara, akuntan, dan lainnya.
Oleh karena itu, kita harus siap untuk bisa menanggulangi keadaan
tersebut.
Apa peran mahasiswa dalam menghadapi MEA???…
Mahasiswa adalah iron stok bagi bangsa
Indonesia dan bangsa lainnya. Mahasiswa akan menggantikan tempat para
pejabat pemerintahan yang sekarang duduk menyibukan diri dikantornya.
Mahasiswa merupakan kaum intelektual yang tidak hanya dituntut untuk
memiliki kemampuan akademik yang baik, tetapi juga kemampuan
non-akademik untuk menunjang kemajuan bangsa. Mahasiswa sebagai agen
perubahan diharapkan memiliki kemampuan berpikir kritis yang tinggi
serta semangat dalam merealisasikan aspirasinya, sehingga mereka mampu
menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat. Oleh
karena itu, mahasiswa sebagai generasi muda perlu membuat berbagai
kegiatan yang bisa menopang MEA, diantaranya yaitu menciptakan inovasi
dalam bentuk usaha, keaktifaan diorganisasi kampus, mensosialisasikan
MEA dan mengajak kaum muda lain untuk meningkatkan daya wirausaha
sehingga usaha-usaha baru akan muncul dan bisa mempertahankan
perekonomian negara. Selain itu juga, dari segi pendidikan mahasiswa
perlu meningkatkan intelektualitas dan kredibilitas dalam bidang
kemahasiswaan dan kemasyarakatan. Jangan sampai mahasiswa Indonesia
kalah dengan mahasiswa lain di negara ASEAN. Untuk menunjang peran
mahasiswa dalam MEA, mahasiswa diharuskan untuk mempunyai kemampuan
berbahasa asing yang fasih dan benar. Mahasiswa Indonesia harus bisa
menujukan bahwa kita juga mampu bersaing lebih dengan mahasiswa lain di
ASEAN.
N.n. (2013). Indonesia Hanya Menduduki Peringkat Empat di ASEAN.
Santoso, W. et.al (2008). Outlook Ekonomi Indonesia 2008-2012: Integrasi ekonomi ASEAN dan prospek perekonomian nasional. Jakarta: Biro Riset Ekonomi Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar